Biogas: Dari Setumpuk Kotoran, Pemberi Solusi Berbagai Permasalahan
PURBALINGGA, BLH – Keberadaan peternakan penggemukan sapi di Desa Sokanegara, Kecamatan Kejobong dikeluhkan warga setempat. Pasalnya, lokasi peternakan berada di area permukiman warga dan kerap menimbulkan polusi udara serta menimbulkan bau yang tidak sedap dari limbah kotoran sapi.
Peternakan penggemukan sapi yang sudah beroperasi sejak tahun 2009 lalu awalnya tidak menimbulkan masalah. Namun dua tahun terakhir, kandang sapi yang berada di RT 2 dan RT 1 RW 04 kerap mengeluarkan bau tidak sedap. Tidak hanya itu, saat hujan turun, kotoran juga masuk ke irigasi warga.
Dengan alasan itu, Pemerintah Kabupaten Purbalingga melalui Badan Lingkungan Hidup menawarkan solusi yang terbaik bagi kedua belah pihak, baik bagi pemilik peternakan maupun warga yang tinggal di wilayah sekitar peternakan. Solusi tersebut berupa pembangunan instalasi biogas.
Limbah dari peternakan berupa kotoran sapi dimasukkan ke dalam bak penampungan tertutup kedap udara (disebut Digester) sehingga bakteri anaerob akan membusukkan bahan organik tersebut yang kemudian menghasilkan gas (disebut Biogas). Biogas yang telah terkumpul di dalam digester selanjutnya dialirkan melalui pipa penyalur gas menuju tabung penyimpan gas atau langsung ke lokasi penggunaannya.
Instalasi Biogas diharapkan tidak hanya menjadi solusi atas masalah penanganan limbah kotoran ternak tetapi juga menjadi teknologi energi untuk mengatasi kesulitan masyarakat akibat kenaikan harga elpiji yang membumbung tinggi.
Saat ini di desa Sokanegara sudah terbangun 1 unit Reaktor Biogas yang sudah dapat dialirkan ke rumah-rumah warga sekitar peternakan. Sebanyak 21 kepala keluarga sudah dapat mendapatkan manfaat dari biogas sebagai alternatif bahan bakar pengganti elpiji. Tidak hanya biogas, warga yang menerima aliran biogas juga masing-masing mendapat 1 unit kompor yang diterima secara gratis.
Dengan demikian pengeluaran keluarga untuk pemenuhan bahan bakar untuk keperluan dapur dapat berkurang, penggunaan bahan bakar tak terbarukan dapat berkurang dan juga memberikan solusi pengolahan limbah. (BLH/ac)
Komentar Terkini