Adipura ke 6 Diarak Keliling Kota. Bupati : Ini Bukti Purbalingga Hebat.
PURBALINGGA, BLH – Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto sempat merasa sanksi atas peluang Purbalingga mendapatkan kembali Piala Adipura. Namun berkat kerja keras dan kesungguhan seluruh komponen masyarakat, Purbalingga mampu membuktikan bahwa pengelolaan kebersihan lingkungan di kota Purbalingga tidak disanksikan lagi.
“Padahal batas nilainya dinaikan tapi kita masih mampu bertahan. Ini bukti kalau dibidang kebersihan, Purbalingga memang hebat,” ungkap Bupati Sukento saat melepas Kirab Piala Adipura ke 6, di halaman parkir Pasar Segamas Purbalingga, Jumat (6/6) siang.
Menurut Bupati, arak-arakan kirab piala Adipura sebagai bentuk ungkapan terima kasih dan rasa syukur kita kepada masyarakat khususnya di wilayah kota Purbalingga. Diraihnya kembali piala Adipura juga sebagai bukti kerja kita bersama seluruh komponen masyarakat mendapat apresiasi dari pemerintah pusat.
Sebelumnya, Bupati juga sempat menyampaikan kebanggaan atas raihan Plakat Adipura atas keberhasilan Pasar Segamas Purbalingga sebagai pasar tradisional terbaik se Indonesia khususnya dalam pengelolaan kebersihan pasar. Hal itu juga sebagai dukungan atas keberhasilan Purbalingga meraih kembali Piala Adipura.
“Ini bukan kerja bupati. Tapi kerja seluruh pedagang dan pengelola pasar Segamas. Panjenengan yang hebat. Orang-orang Purbalingga yang memiliki rasa memiliki terhadap Purbalingga yang sangat besar. Saya menyampaikan apresiasi dan ucapat terima kasih yang setulus-tulusnya,” ucap Bupati melalui pengeras suara yang biasa digunakan untuk menyampaikan informasi kepada seluruh pedagang pasar Segamas.
Kompak.
Kepala UPTD Pasar Segamas, Sunarto menuturkan, diraihnya penghargaan lingkungan hidup berupa Plakat Adipura dari Kementerian Lingkunga Hidup merupakan prestasi yang cukup prestisius karena tingkatnya nasional.
Selama ini, menurut Sunarto, pasar tradisional identik dengan lingkungan yang kotor. Karenanya, sejak dirinya mengkordinir seluruh pengelolaan pasar Segamas, dirinya selalu mengarahkan agar pedagang bisa bekerjasama dengan pengelola pasar dalam penanganan sampah pasar.
“Setelah mendapat penghargaan, kita bersama masih perlu mempertahankan kekompakan antara pedagang, pengelola dan seluruh petugas kebersihan pasar. Kita bangga atas peran paguyuban pedagang pasar Segamas,” katanya.
Sunarto mengakui, produksi sampah pasar Segamas belum seluruhnya ditangani dengan maksimal. Meski telah dilakukan pemilahan dan pengolahan sampah organic, namun belum dapat diolah seluruhnya menjadi pupuk organic. Masih ada sebagian sampah pasar yang harus dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
“Saya kira perlu diupayakan adanya unit pengolahan sampah yang lebih besar lagi. Sehingga seluruh produk sampah pasar dapat diolah dan dimanfaatkan sebagai pupuk organic,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Purbalingga Ichda Masrianto menuturkan, pengolahan sampah pasar Segamas, dilakukan melalui metode Biometangreen. Hasil akhir dari proses pengolahan itu, berupa pupuk cair dan biogas.
“Memang operasionalnya masih seminggu dua kali. Dalam satu bulan baru bisa mengolah sampah sebanyak 16 bak motor roda tiga atau sekitar 50 meter kubik sampah organic,” jelasnya.
Ichda juga berharap, kedepan pengolahan sampah bias ditangani lebih optimal bekerjasama dengan pihak ketiga.
Kirab piala Adipura dilepas Bupati Sukento dari halaman parkir Pasar Segamas. Piala Adipura ke 6 itu, diarak oleh sedikitnya lima ratus kendaraan roda empat dan roda dua. Kirab melewati rute jalan lingkar Babakan – MT Haryono – AW Sumarmo – Jalan Tentara Pelajar Imam – Jalan Pujowiyoto – Jalan Jend Sudirman timur – Bancar – Pasar Badog – Pucung Rumbak dan menuju Jalan S Parman.
Setelahnya juga menyusuri jalan Sukarno Hatta – Terminal – A. Yani – Jend Sudirman Barat – Melingkar Alun Alun dan finis di Pendapa Dipokusumo.
Di halaman Pendapa Dipokusumo, Piala Adipura diserahkan oleh Komandan Kirab, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Purwanto kepada Wakil Bupati Tasdi. Selanjutnya, Piala Adipura disemayamkan di Pendapa Dipokusumo. (BLH/Hr)
Komentar Terkini